Review Anime Terbaik 2018 - Tanggapan Para Penggemar Anime


Pada artikel kali ini kita akan bahas Review Anime Terbaik khususnya pada Musim Semi 2018 dan mengulas mengenai tanggapan Para Penggemar Anime. Parade anime musim semi telah dimulai sejak awal April lalu. Kalian tipe penonton satuan atau batch? Mungkin beberapa kesan awal dari beberapa pengamat bisa menjadi referensi kalian dalam memilih anime yang layak dan recommended. Tetapi, pada artikel ini hanya beberapa anime yang akan dibahas. Jadi tidak semua ya, kami bukan binge eater ^^b

 -          Wijch
Untuk Season ini, saya mengikuti beberapa anime diumur yang tak lagi muda. Sebenarnya, saya agak sedikit pemilih dalam mengikuti anime, dilihat dari genre dan grafis. Seperti, saya jarang sekali mengikuti genre action, fantasy, supernatural, akan tetapi bukan berarti saya anti dengan genre tersebut. Melainkan harus ada faktor lain yang membuat saya tertarik. Misalkan dengan komedi, historical, dll.
Anime pilihan saya musim ini adalah :
  •       Hinamatsuri


Melihat episode pertama, saya terkejut melihat adegan seorang perempuan bertarung melawan beberapa orang dengan gaya kungfu, dan adegan ini cukup kocak sebagai kesan awal. Jadi, saya tebak selain action, anime ini memiliki komedi yang ciamik. Dan benar saja, kemudian cerita dimulai pada kemunculan anak kecil dari sebuah kapsul bernama Hina. Ia memiliki kekuatan yang setara cenayang yaitu psychokinesis. Alkisah, dia jatuh di kediaman Yakuza bernama Nitta. Dari pertemuan itulah dimulai komedi, ke-absurd-an dan kekocakan anime ini. Hina yang memiliki karakter innocent  dengan wajah tanpa ekspresinya juga turut menyeret kehidupan di sekitarnya yang semakin kacau. Ohya, mungkin saya tak akan berpanjang lebar karena beda review dan spoiler itu setipis kertas, hehee.


  •   Golden Kamuy

Secara garis besar masih bergenre action, tapi yang menarik adalah latar waktunya yang cenderung historical. Saya suka anime dengan latar belakang historical. Menurut saya, kita sebagai penikmatnya diajak menikmati menjelajah waktu. Golden kamuy mengisahkan petualangan liar seorang mantan militer di masa perang Jepang-Rusia.
“Sugimoto yang abadi”, nama sekaligus julukan yang tersemat padanya ketika zaman perang tapi karena suatu hal dia dikeluarkan dari militer dan kini ia sedang mencari harta karun berupa emas. Harta karun ini dijuluki “gold rush” demi mencari uang untuk menyelamatkan janda dan anak dari teman masa kecilnya yang gugur di medan perang.
Sekilas, jika kalian menyukai drama kejahatan, anime ini mengingatkan pada serial drama Prison Break, dimana ada seorang tahanan penjara yang berusaha menyelamatkan kakaknya yang juga dipenjara dengan mentato seluruh tubuhnya dengan denah penjara. Nah! Di golden kamuy diceritakan bahwa denah dari “gold rush” itu ditulis pada tubuh tahanan penjara oleh sang maestro dan mereka harus mengumpulkan tato di seluruh tahanan tersebut untuk membuat denah yang utuh. Dari sini intrik, konflik, dan petualangan dimulai untuk memburu tato tersebut.
Seorang anak suku ainu bernama Asripa, membantu Sugimoto dalam menemukan harta tersebut. Kombinasi Asripa dan Sugioto inilah yang membuat jalan cerita di anime ini sangat menarik. Kombinasi ini boleh dibilang unik. Terlebih lagi di anime ini juga terdapat scene memasak yang menambah nilai plus. Tetapi, menurut saya grafis dan art-nya yang luar biasa. Gene studio mampu membuktikan bahwa mereka mampu membuat grafis serius dan memanjakan penontonnya.
  • Tokyo Ghoul :Re

Selain debut anime baru, musim semi ini juga banyak sekali anime yang melanjutkan season terdahulu. Salahsatunya adalah Tokyo Ghoul :Re, sejujurnya saya tidak tahu gambaran apa yang terjadi di season 3 ini, terlebih di ending S2 kemarin kita diperlihatkan sosok Hide yang telah “meninggal” dan pertemuan Kaneki dan Arima yang di cut off.  Apakah Hide masih hidup? Akan seperti apa Kaneki? Nah di :re semua kemungkinan itu bisa terjawab.
Saya cukup terkejut dengan jalan ceritanya dimana Kaneki berada di pihak lain yaitu CCG. Selain itu, grafis kali ini cukup detail dibanding S2 yang menurut saya mengecewakan. Dan yang paling segar, tentunya penampilan dari para tokoh-tokoh lama yang mendapat desain baru. Beberapa karakter baru juga mengingatkan saya pada anime Bleach, yaitu Team Vizard dan Espada. Oh dan satu lagi, opening dari Co Shu Ne yang berjudul Asphyxia benar-benar terkesan dramatis. Ini langkah sukses karena Unravel di S1 berhasil membawak kesan dark pada ghoul yang berkesan.
(Tambahan dari AFR13)
Hmm.. sebagai penikmat manga TG, tentunya saya senang karena bisa melihat versi animasi dari manga yang cukup epic dan banyak misteri ini. Terlebih lagi, pemilihan seiyuu yang mumpuni, grafis yang not bad, dan soundtrack yang menarik cukup membuat anime ini menjadi angina segar pada musim semi.
Saya cukup khawatir pada awalnya, akankah plot cerita manga akan dirusak seperti pada kisah di Root A? Wajar saja jika WIjch atau bahkan penggemar awam yang tidak membaca manga mengalami kebingungan karena berpindah haluannya Kaneki menjadi Haise di CCG. Hal itu karena plot pada Root A benar-benar melenceng dari manga. Sepertinya Studio Pierrot ingin memperbaiki kesalah lalu dan berusaha untuk mengikuti alur manga, setidaknya sampai di episode 6 ini.
Kritik tentu saja datang, terutama dari pembaca manga, karena banyak hal-hal detail yang dilewatkan. Membuat anime ini terkesan terburu-buru, bahkan bisa mengambil 5 chapter pada satu episode. Bahkan mengenai gaya rambut Touka, kemunculan Hide sebagai scarecrow, atau bahkan bayangan Amon. Menurut saya, hal-hal detail yang dihilangkan tersebut tidak dapat dihindari, mengingat anime ini hanyalah anime dengan dua cour, tentu saja sutradara anime hanya memperhatikan hal-hal yang benar-benar terlihat dan  mudah dipahami. Jujur saja, sebagai pembaca manga, saya juga tidak terlalu mempermasalahkan, karena misteri pada manga :Re terlalu rumit dan detail, yang justru akan membuat penikmat anime menjadi semakin bingung.
Hal lain lagi yang saya perhatikan adalah grafis dari kagune maupun Quinx. Mengapa terlihat seperti metal? Saya jadi kesulitan membedakan antara kagune biasa dengan kagune kakuja karena grafis ini. Dan juga, di beberapa scene, adegan terlalu gelap sehingga saya menjadi kabur saat berusaha mengetahui kejadian yang terjadi. Yah semoga, semakin bertambahnya episode, :re akan tetap berusaha mengikuti alur manga dan memperbaiki kualitas grafisnya.
  •  Wotaku ni Koi wa Muzukashii

Pernahkah kamu terpikir kira-kira kapan akan berhenti menyukai anime dan sejenisnya?
Meski sudah berkerja, meski sudah memasuki usia melebihi dua puluh tahun.
Pernahkah kamu berpikir untuk menyembunyikan bahwa sesungguhnya kamu adalah otaku anime?
Pernahka kamu merasa terganggu dan merasa malu akan kebiasaanmu menyukai anime dan sejenisnya?
Nah konflik tersebut adalah yang coba dihadirkan di anime ini. Sungguh jarang memang A-1 Picture membuat genre komedi. Tetapi kali ini A-1 mencoba keberanian menyajikan kisah romansa komedi seorang otaku anime bernama Narumi Momose yang berniat menyembunyikan jati dirinya di tempat kerjanya yang baru. Hal ini karena ia menganggap bahwa otaku anime adalah aib dan susah untuk menemukan kekasih. (tetapi memang sih, bahkan penulis sendiri otaku anime dan menjomblo selama 20 tahun)
Oke, kita teruskan. Siapa sangka? Niat awal Narumi untuk menyembunyikan hobinya justru membawa dirinya dengan teman semasa SMP –yang juga seorang otakunime-. Selain itu, ternyata rekan kerjanya adalah seorang cosplayer yang ia idolakan. Maka, jadillah perkumpulan otaku.
Didasari kisah romansa antara Narumi dan teman semasa SMP nya, Hirotaka Nifuji. Perkumpulan otaku ini sukses menciptakan cerita absurd yang sukses membuat gelak tawa ketika menontonnya. Terlebih, latar belakang dunia kerja dan perkantoran, membuat cerita ini menarik dan layak diikuti.
Saya tak mau mengomentari tentang grafis, karena A-1 merupakan salah satu studio favorit karena selalu berusaha all out  dalam menyajikan anime. Cerita ini juga sangat layak dinantikan karena menawarkan sensasi humor yang berbeda dari biasanya. Humor yang diambil bukan dari humor seksual atau supernatural, melainkan lebih ke kehidupan nyata.
- AFR13
Saya tidak terlalu banyak mengikuti anime pada musim ini, dan beberapa di antaranya masih melanjutkan dari season sebelumnya, seperti Nanatsu no Taizai 2, atau Saiki Kusuo Psi Nan 2., Boruto, Juga remake seperti Captain Tsubasa. Tetapi, pembahasan anime terebut akan dilakukan pada artikel yang terpisah. Anime yang saya ikuti juga biasanya berbeda dari hype yang muncul di kalangan otakunime. Jadi, terkadang saya mencoba untuk menemukan hidden gem meski terkadang terkena sial karena ternyata tidak menarik.  Beberapa anime yang saya coba ikuti, selain yang sudah dijabarkan oleh Wijch antara lain:
1.       Piano no Mori



Awalnya sempat tidak tertarik pada anime ini karena masih teringat dengan “Shigatsu wa Kimi no Uso” yang sama-sama mengambil tema music. Anime ini juga sebelumnya telah mendapat adaptasi movie pada 2014. Perbedaannya, jalan cerita dimulai dari awal manga Piano no Mori, yaitu ketika tokoh utama Ichinose Kai masih kecil yang kemudia bertemu sahabatnya Amamia Shuuhei yang seorang pianis.
Persahabatan mereka terhubung oleh benang takdir yang mengikat fakta bahwa mereka adalah pianis jenius. Terlahir dari latar belakang yang berbeda, Shuhei dari keluarga kaya raya yang ayahnya adalah pianis dunia, dan Kai anak seorang pelacur yang belajar piano secara otodidak di hutan.
Piano hutan. Sesuai namanya, piano tersebut adalah milik AJino, guru music Kai di sekoah yang telah dibuang karena meraa “suaranya hilang” setelah insiden kecelakaan. Uniknya, Kai bisa memainkan piano bisu ini dengan sangat indah. Bahkan Shuhei tidak mampu mengeluarkan Suara saat mencoba memainkan piano ini.
Takdir membawa mereka menjadi rival pada acara kompetisi piano. Meskipun, para juri dan penonton tergerak hatinya pada permainan Kai, stereotip lama bahwa pianis harus bermain sesuai sheet membuat ia harus mundur dari kompetisi. Walau kecewa, Kai mempercayakan kemenangan untuk Shuhei, meski dalam hati Shuhei juga kecewa karena ia telah kalah dari Kai. Shuhei merasa Kai adalah pianis jenius sejak lahir, yang tangannya membawa keindahan piano, bukan seperti dirinya yang merupakan “manusia terlatih”
Bagaimana Kai akan meneruskan mimpinya bermain piano? Bagaimana persahabatannya dengan Shuhei? Bagi saya jalan cerita ini cukup menarik, ditambah dengan grafis yang menurut saya cukup oke, meski tidak wah banget. Dan juga menarik sekali melihat persahabatan antara dua orang berbeda latar belakang yang tulus hanya karena permainan piano. Saya menyukai Kai dengan optimism dan keriangannya, dan saya menyuka Shuhei dengan ketenangan, rendah hati, dan sifat jujurnya itu.
2.       Devil’s Line



It’s all about lust!
Awalnya saya tertarik pada anime ini karena melihat deretan pengisi suara yang keren-keren dibalik layar. Catatlah nama seperti Kamiya Hiroshi (Captain Levi), Yoshitsugu Matsuoka (Soma), Kimura Ryouhei (Kise ryota), Sakurai Takahiro (Osomatsu), Ishikawa Yui (Mikasa), Sawashiro Miyuki (Bishamon), Hosoya Yoshimasa (Reiner), dan masih banyak lagi. Dan juga premis mengenai keberadaan vampire, kisah cinta dengan manusia, atau bahkan terorisme.
Tokoh utama kita adalah Anzai Yuki, pegawai kepolisian yang ternyata dalah half vampire. Vampir di cerita ini bisa untuk tidak meminum darah, akan tetapi jika mereka melihat dan mencium bau darah, mereka akan menjadi vampire dan bahkan bisa lepas kendali. Apabila mereka terlalu banyak meminum darah, mereka tidak akan bisa kembali ke bentuk manusia. Seperti pada umumnya, setelah transformasi, mereka akan memiliki cakar, taring, mata merah, dan gerakan reflex tubuhnya kuat, dan merka juga bisa menyembuhkan luka jika mendapat asupan darah yang cukup. Tetapi bukan berarti mereka tidak bisa mati.
Lalu, heroinnye adalah Tsukasa Taira (entah, saya lupa nama depannya). Gadis lugu yang tiba-tiba terseret ke dalam masalah antara terorisme dengan kepolisian dan vampire. Hanya karena, ia berpacaran dengan Anzai.
Saya menyebut terorisme karena ada sebuah grup yang anggotanya mendapat inisial dari Zero One sampai yang terupdate Zero fifteen. Pada awalnya, mereka berniat ntuk mengekspos keberadaan vampire ke masyarakat luas, tetapi tujuannya masih belum diketahui. Menariknya, ada beberapa agen yang ternyata dalah orang dalam kepolisian, meski ada juga triple agen. Tetapi, ternyata menariknya cerita ini hanya disini. Saya membaca informasi ini dari manga, setelah mencoba memutuskan apakah akan tetap lanjut atau drop  anime ini.
Saya memutuskan untuk drop anime ini, karena meskipun saya menyukai para seiyuunya. Saya sangat tidak menyukai jalan ceritanya. Dimulai dari fakta bahwa, entah mengapa bahwa Anzai tiba-tiba tertarik pada Tsukasa dan sering mengunjungi rumahnya lewat jendela, yang tentu saja mengingatkan kita pada film Holywood Twilight.  Berusaha melindungi Tsukasa sampai ia lupa diri dan bertransformasi menjadi vampire. Kemudian fakta bahwa nafsunya pada Tsukasa adalah penyebab dia bertransformasi, meskipun dia half vampire yang tidak terlalu tertarik pada darah. Selain itu, juga karena saya merasa Heroine ini sangat tidak berguna, mengganggu penyelidikan, dan apa fungsi dia dalam cerita ini? Apa karena ini romance dengan genre seinen? Setelah mencoba melihat ke manga, saya menjadi semakin yakin untuk drop karena ceritaya semakin lama hanya bertujuan untuk “bagaimana vampire da manusia bisa berhubungan seksual?” ughh

3.       Shokugeki no Soma 3 – 2nd cour




"I'm Hungry and I want it."
   
Selalu, itu yang terpikirkan setiap kali melihat hidangan masakan yang disajikan Soma dkk dalam anime ini. Saya tidak habis pikir, bagaimana mungkin sensasi makanan bisa sampai membuat pakaian para karakter terlepas? Saya juga heran dengan kesungguhan para karakter yang mampu mengolah berbagai jenis bahan makanan, bumbu, resep menjadi sangat menarik dan mereka benar-benar mengetahui kandungan yang ada dalam bahan tersebut, sehingga membuat penyajian maksimal.

Anime dengan jalan cerita yang unik dan mampu mengikat hati penonton. Bahkan sampai bisa diadaptasi ke Season 3. Saya tidak menyukai anime ini dari S1 dan S2 meskipun saya mengikutinya. Saya sedikit kurang menyukai grafis yang "ecchi" atau vulgar pada anime ini. Tetapi, setelah melihat S3, entah apakan di manga memang seperti ini atau para kreator mengurangi tingkat ecchi-nya. Saya merasa bisa lebih enjoy dan menikmati jalan ceritanya. Selain itu, pada S3 terdapat sesuatu yang amat saya tunggu. Debut dari para 10 elit.

Saya sudah membayangkan betapa keren dan hebatnya masakan yang akan mereka sajikan, terutama si peringkat 1, Eishi Tsukasa. Melihat keunikan Kobayashi Rindou, Koki Lolo peringkat 4 Momo, atau si Ceria Kuga Terunori.  Mengejutkan, bahwa pada S3 ini terdapat suatu titik balik yaitu kudeta para 10 elit yang mengakibatkan perubahan struktur kepemimpinan pada Totsuki. Para karakter kita yang menjadi pemberontak berada di atas tanduk, antara bertahan dengan tekanan, mengikuti aturan baru, atau kalah dan dikeluarkan.

Intensitas cerita pada anime ini semakin menarik, karena ada tujuan tertentu yang harus diselesaikan. Buka hanya sekedar shokugeki pada lawan yang ia akui, atau turnamen-turnamen seperti pada season sebelumnya. Tetapi, lebih kepada memperjuangkan seuatu yang berharga bagi dirinya.

Hal yang saya suka lainnya adalah Erina Nakiri mengurangi sifat sombongnya setelah masa lalunya terkuak dan teman-temannya berusah membantu dia menghadapi rasa takutnya itu. Selain itu, kita juga akan melihat berbagai duel epic antara tim pemberontak dengan central, dimana mereka harus berhadapan dengan pra 10 elit untuk menentukan sistem sekolah. Kira-kira siapa yang akan menang ya?

Popular posts from this blog

Berapa Jumlah Naga Dalam Anime Dragon Ball?

Fakta Rahasia Ciel Phantomhive Kembar dalam Manga Black Butler

Butuh kehangatan? Ini Dia 11 Karakter Anime Pria Paling “Hot”